Masih Adanya Trend Kematian, Ahli Epidemiologi Himbau Tetap Waspada

Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman mengajak agar perlu persiapan yang kuat untuk menghadapi pandemi Covid 19 saat ini. Walau ada penurunan kasus, trend kematian dan kesakitan masih meningkat saat ini sehingga bukan pertanda hal baik. Selain itu menurutnya kematian memberikan dua pesan penting.

Pertama situasi wabah masih serius. Karena kematian masih menjadi indikator keparahan. Kedua, bahwa ada proses penyebaran atau transmisi kasus di masyarakat banyak yang tidak terdeteksi. Gap atau jarak kasus yang ditemukan pemerintah dengan masyarakat harus diperkecil lagi indikator dari positivity rate setidaknya di bawah 1 persen arahnya.

"Kematian ada banyak faktor. Bahwa dia telat, iya. Artinya ada proses yang intervensi di hulu gagal atau lemah sehingga mengakibatkan tidak ditangani cepat. Ini yang akhirnya menyebabkan kematian," kata Dicky menambahkan. Selain itu kata Dicky, bicara kematian berarti ada intervensi yang sifatnya multisektor karena kematian bukan hanya masalah kesehatan, misalnya tidak ada dukungan sosial. Ini yang menurut Dicky harus dievaluasi. Seberapa jauh dan efektif dukungan sektor lain. Terutama di level komunitas. Di Indonesia, bahkan sebelum Covid 19, kasus infeksi masih banyak di rumah.

Padahal intervensi dari kunjungan ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan lain menjadi penting. "Karena orang Indonesia gak mudah ke rumah sakit. Kejadian banyak terjadi, deteksi awal di masyarakat ini masih lemah," pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *