Rasio Keuangan yang Penting untuk Investasi

Banyak sekali jenis-jenis rasio keuangan yang harus Anda pahami agar proses investasi Anda berjalan dengan lebih optimal. Informasi akuntansi bagi investor sangat berguna yakni untuk membantu proses analisis laporan keuangan sehingga keputusan investasi dapat lebih optimal dan menguntungkan.

Apa saja rasio keuangan yang penting untuk investasi?

1. Rasio Profitabilitas

Rasio keuangan yang pertama dan sangat penting untuk investasi adalah rasio profitabilitas. Rasio yang satu ini juga terdapat di p2p lending dan membantu untuk analisis keuangan dan investasi yang Anda lakukan. Sering sekali dipakai sebagai rasio investasi yang membantu investor melihat potensi.

Rasio profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan dari suatu bisnis atau perusahaan untuk menghasilkan keuntungan lebih baik. Dinilai sebagai rasio yang sangat penting karena mencerminkan bagaimana keberlangsungan perusahaan berdasar pada kemampuan mereka menghasilkan untung.

Rasio profitabilitas meliputi rasio GPM yang merupakan rasio penunjuk kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba kotor dari setiap penjualan yang dilakukan. Laba kotor ini dihitung menggunakan perbandingan dari laba kotor dengan penjualan perusahaan dalam periode yang sama.

Dalam rasi yang satu ini semakin besar angka yang didapat maka semakin baik pula kondisi keuangan suatu perusahaan tersebut. Selanjutnya adalah OPM yang merupakan margin laba operasi yang didapat dari suatu perusahaan sebelum pajak dan bunga dari pendapatan tersebut.

Rasio yang satu ini memberi gambaran bagaimana kemampuan perusahaan menekan berbagai jenis biaya operasional agar mendapatkan keuntungan yang jauh lebih optimal. Rasio selanjutnya adalah NPM, yang merupakan rasio menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

Laba tersebut adalah laba bersih dalam suatu periode dan hal ini adalah salah satu acuan melihat bagaimana kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Rasio yang satu ini diukur dengan perbandingan dari laba bersih setelah pajak dan penjualan bersih dalam periode yang sama.

Rasio selanjutnya adalah ROA, merupakan rasio yang membantu anda untuk melihat kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan yang berdasar pada aset yang mereka miliki. Rasio yang satu ini merupakan perbandingan laba yang didapat dari total aktiva yang dimiliki.

Selanjutnya adalah ROE, yang merupakan jenis rasio yang sangat penting untuk diperhatikan oleh investor sebab dan jelaskan perusahaan menghasilkan keuntungan berdasar modal yang mereka terima dari Para investor tersebut. Jika tinggi maka semakin baik kinerja perusahaan yang dinilai.

2. Rasio Likuiditas

Rasio selanjutnya adalah rasio keuangan yang ada di p2p lending dan diinvestasi lainnya. Rasio yang satu ini menggambarkan bagaimana kemampuan perusahaan untuk membayar hutang atau berbagai kewajiban yang harus mereka penuhi dalam waktu dekat dan bisa membantu Anda menilai tingkat.

Tingkatan nilai adalah tingkat likuiditas dari perusahaan bahwa semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk memenuhi kemampuannya maka perusahaan akan dinilai semakin liquid. Rasio yang satu ini mempunyai dua komponen yakni current rasio dan quick ratio.

Current rasio adalah sebuah rasio yang menggambarkan likuiditas perusahaan dengan membandingkan aset lancar yang dimiliki perusahaan dengan kewajiban yang lancar dan harus dipenuhi oleh perusahaan tersebut. Jika semakin tinggi maka semakin baik likuiditas perusahaan ini.

Selanjutnya adalah quick ratio, yang merupakan rasio dengan gambaran kemampuan perusahaan dalam melakukan pembayaran kewajiban atau utang lancar dengan aktiva lancar yang menunjukkan bagaimana kemampuan perusahaan membayar berbagai jenis kewajiban jangka pendek.

Semakin perusahaan tersebut mendekati 100% atau 1 banding 1 maka semakin baik pula likuiditas suatu perusahaan tersebut.

3. Rasio Solvabilitas

Rasio selanjutnya adalah rasio solvabilitas yang merupakan rasio untuk menggambarkan kemampuan perusahaan dalam melakukan pengelolaan sumber daya perusahaan. Rasio yang satu ini menggambarkan bagaimana kemampuan dari perusahaan untuk melunasi utang jangka panjang dan pendek apabila perusahaan tersebut melakukan likuidasi pada perusahaannya.

Rasio yang satu ini diukur dari beberapa indikator seperti rasio total hutang terhadap Modal sendiri dan total hutang terhadap total aset. Rasio ketan hitam terhadap total modal menggambarkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang dengan modal yang mereka miliki.

Pada idealnya hutang perusahaan tidak melebihi modal yang mereka miliki oleh sebab itu semakin kecil hutang dibanding modal maka semakin baik. Sementara rasio total hutang terhadap total aset lain sebab rasio ini dikenal dengan debt rasio.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *