Kesuksesan yang diraih Mohamed Salah bersama Liverpool membuat sang pemain menjadi role model di negara asalnya, Mesir. Tidak bisa dipungkiri kembali, sejak Mohamed Salah bergabung ke Liverpool tahun 2017 lalu. Dia menjadi mesin gol bagi klub yang berjuluk The Reds tersebut. Pesebakbola 29 tahun ini bisa dibilang menjadi aktor protagonis di balik kesuksesan Liverpool merengkuh trofi di kompetisi domestik maupun Eropa.
Sebagai bukti sahihnya, eks pemain AS Roma itu pernah menyumbangkan gelar Liga Inggris dan Liga Champions ke perbendaharaan trofi juara The Reds. Selain dari sisi prestasi, Mohamed Salah juga terkenal sebagai pesepak bola muslim yang ramah dan digemari banyak orang. Tak pelak hal itu membuat Mohamed Salah banyak dijadikan sebagai panutan para pemuda. Hal itu disadari benar oleh pemerintah Mesir.
Kisah kesuksesan dan aksi kemanusiaan yang dilakukan Salah membuat Mesir menjadikan sang pemain panutan untuk generasi selanjutnya. Dilansir laman Sportbible, negara di Afrika Utara itu menambahkan kisah hidup Mohamed Salah ke dalam kurikulum pendidikan nasional. Tujuannya jelas, yakni agar para siswa mengikuti kesuksesan sang megabintang Liverpool maupun sikap berbaginya kepada sesama.
Kisah pesepak bola berusia 29 tahun itu dan kerja kerasnya akan dimasukkan ke dalam buku buku sekolah dasar dan menengah di seluruh Mesir. "Keinginan Salah untuk membantu orang lain adalah karena dia ingin memberi kesempatan kepada orang muda untuk berhasil." "Dia adalah panutan bagi jutaan orang Mesir yang memberinya julukan 'pembuat kebahagiaan'." begitu isi dari buku pelajaran sekolah di Mesir
Bagi para siswa yang duduk di bangku sekolah menengah akan diberikan pembelajaran bagaimana Salah memberi timbal balik kepada masyarakat Mesir. Salah memang dikenal sebagai sosok dermawan, tak jarang ia memberi bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Mesir dan kota kelahirannya.
